Rabu, 06 Januari 2016

riam danau 2



DESA RIAM DANAU PART 2

         Riam Danau juga memiliki alat musik  tradisional yang dipengaruhi oleh kebudayaan islam juga yaitu gambus, yang terbuat dari kayu kemudian dibentuk mirip dengan gitar dan diberi senar yang terbuat dari nilon ataupun tali lainya. Adalagi alat musik yang sangat erat kaitanya dengan suku melayu yaitu  Rebbana, alat musik ini terbuat dari kayu yang yang mirip gendang kemudian diberi lempengan besi di sampingnya agar menimbulakan suara kemerincing, biasanya digunakan pada pernikahan maupun pada saat ada arak-arakan. Ada juga gendang yang terbuat dari kulit sapi maupun rusa yang biasanya digunakan pada saat acara-acara tertentu. Riam danau juga memiliki tarian tradisional yaitu Jopin atau Japin tali yang terdiri dari tujuh sampai Sembilan  penari perempuan yang memegang dan memainkan masing-masing seutas tali yang memiliki panjang sekitar 4 meter, kemudian tali tersebut dilapisi dengan kain dan pada ujung bawahnya diberi semacam pegangan agar penari tersebut mudah memegangnya dan pada bagian ujung atas tali tersebut disatukan kemudian di gantung pada langit-langit. 
         Setelah  itu para penari berjejer berseberangan setelah tarian dimulai kemudian para penari itu membentuk gerakan saling tukar tempat sambil memilin  tali tersebut pada bagian atasnya  sedemikian rupa sehingga membentuk  suatu ikatan yang indah dan rumit. Biasanya tarian tersebut diiringi dengan musik rebbana, setelah pilinan tali-tali tersebut menyatu dan bersimpul serta sudah dirasa cukup  kemudian para penari tersebut  akan membuka simpulan tali tersebut sambil tetap terus menari sehingga tali tersebut kembali ke bentuk seutas tali seperti semula, selain jepin tali, ada juga jepin biasa  yang biasanya dilakukan oleh kaum pria. Ada satu tarian yang tidak kalah populernya yaitu tarian Burdad, yang mirip dengan tarian saman di aceh, tarian ini dimainkan oleh sekitar dua puluh orang yang gerakannya berkesinambungan, tarian ini biasanya dibuka dengan pujia-pujian kepada Allah SWT sekaligus menandakan tarian tersebut akan dimulai, setelah itu para penari kemudian duduk bersimpuh kemudia menari, dari gerakan yang lembut kemudian semakin lama semakin cepat, tarian ini biasanya diiringi dengan gendang Rebana dan dengan shalawat Nabi. Selain adat dan tradisi di atas yang banyak dipengaruhi oleh budaya Islam dan identik dengan suku melayu masih banyak lagi adat dan tradisi di riam danau yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu dan dilakukan oleh suku dayak yang ada di sekitar Riam danau diantaranya :
  • Adat menuba ikan “biasanya dilakukan pada saat air surut’’ dengan adat dayak, yaitu dengan menggunakan akar dari Pohon tuba yang ditumbuk kemudian di tebar di air sungai perlu diingat bahwa tuba dengan cara tradisional ini tidak merusak ekosistem serta mencemari air sungai karena menggunakan bahan alami dan tidak mengandung bahan kimia yang bisa merusak sungai serta tata caranya dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan.
       Tradisi Mengeret atau menjaring ikan”biasanya dilakukan pada saat air pasang”



      Adat  gendang buah’’biasanya dilakukan oleh suku dayak’’, tradisi ini dilakukan untuk menandai bahwa suatu buah(biasanya buah durian), telah siap untuk dipanen atau dipanjat, kalau adat tersebut belum dilakukan maka pohon buah tersebut tidak boleh dipanen, karena orang-orang suku dayak percaya, hal tersebut bisa membawa keberkahan.


    Tradisi belakau atau membuka ladang baru termasuk langkah-langkahnya adalah : menebang hutan, kemudian dibiarkan sampai kering baru kemudian dibakar, setelah itu baru menugal yaitu cara tradisonal membuat lobang untuk menyemai benih padi, kemudian Menggurun atau mencabuti tanaman liar yang menggagu pertumbuhan
padi, setelah itu’’ menggotam’’ yaitu memanen padi.

          Mengelambu, yaitu menangkap ikan di sungai dengan menggunakan kelambu bekas yang sudah tidak digunakan, biasanya ini dilakukan oleh para wanita yang terdiri dari 5 sampai 6 orang yaitu   orang bertugas memegang ujung kelambu, dan 2 atau 3 orang bertugas memburu/mengarahkan       ikan agar masuk ke dalam kelambu sementara 1 orang bertugas memegang tempat penyimpanan     ikan.
          Itu adalah beberapa adat dan tradisi yang dilakukan, tetapi adat dan tradisi itu tidak akan pernah bisa berjalan ataupun akan hilang seiring dengan perkembangan zaman dengan maraknya penebangan hutan serta pencemaran air sungai yang banyak terjadi baru baru ini akan menyebabkan beberapa tradisi diatas lenyap. Maka dari itu tugas kita lagi sebagai manusia yang memiliki akal fikiran marilah lestarikan alam agar traidisi- tradisi diatas tidak hilang begitu saja, bukan hanya untuk warga riam danau saja tetapi untuk seluruh warga Indonesia, karena tradisi-tradisi itu adalah peninggalan nenek moyang kita yang harus di jaga dan dilindungi. Kembali lagi ke topik diatas adat dan tradisi diatas merupakan beberapa yang saya ketahui sebenarnya masih banyak adat dan tradisi lainya tetapi saya akan membahasnya nanti.

            Dalam kehidupan sehari-hari penduduk Riam danau berkomunikasi dengan menggunakan bahasa melayu Riam danau, yang agak sedikit berbeda dengan bahasa melayu pada umumnya, baik dari lafal, intonasi, maupun dari pemakaian kata-katanya. Berikut adalah beberapa contoh dari bahasa melayu Riam Danau :

BAHASA DAERAH

BAHASA RIAM  DANAU

BAHASA INDONESIA

Agik
Boncik
Desik
Puk
Urang
Aguk-aguk
Ambik
Lolak
Kandin
Sidak
Lakau
Adak
Sembile
Seujane mate memandang
Becicak
Pogi kesunun


Lagi
Benci
Tidak ada
Kamu
Orang
Ugal-ugalan
Ambil
Malas (tidak mau)
Kalian
Mereka
Ladang
Tidak
Kapan
Seluas mata memandang
 berlari
Pergi Kesana

            Itu adalah beberapa contoh dari bahasa Melayu Riam Danau, dan yang saya tuliskan diatas hanyalah sebagian kecil saja, masih banyak Kata-kata yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu.

WISATA YANG BISA DIKEMBANGKAN
            
      Untuk pariswisata Riam Danau memiliki beberapa pemandangan serta tempat-tempat yang eksotis, namun sayang tempat-tempat tersebut belum ada yang mengelola, padahal apabila dikembangkan tempat wisata tersebut berpotensi dan bisa menambah penghasilan masyarakat. Tempat-tempat tersebut merupakan wisata alam, yang sangat indah dan membuat orang yang mengunjunginya akan terpesona, tempat wisata tersebut sebagian besar berada di sungai jelai yang berupa Riam-Riam dan apabila anda mempunyai hobi jelajah alam anda juga bisa menjelajahi hutan atau mendaki bukit, serta kita juga bisa menelusuri sungai jelai,  kita bisa meminta penduduk sekitar untuk mengantarkan  ke tempat-tempat tersebut,tetapi kalau kita mau pergi sendiri juga bisa, namun alangkah lebih baiknya bila menanyakan terlebih dahulu tempat yang kita akan kunjungi, karena tempat-tempat tersebut berbahaya dan masih berupa alam liar. Tetapi tidak perlu khawatir selama kita tetap berhati-hati, kita bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut beberapa tempat wisata tersebut :

Riam Temadungan
            
      Merupakan salah satu objek wisata yang sering di kunjungi, riam tersebut memiliki batu-batu yang besar serta, aliran air yang deras, di riam tersebut anda bisa melepas penat dengan duduk santai diatas batu, atau bisa juga merasakan segarnya air sungai jelai dengan mandi, biasanya riam temadungan akan terlihat apabila sungai jelai surut, pada saat tersebut penduduk biasanya memanfaatkan riam tersebut untu mencari ikan dengan menggunakan pukat atau jala. Dan kita juga bisa membawa makanan untuk disantap sambil menikmati indahnya riam temadungan.     
  

 Riam temadungan



Riam Senjuring
            
          Berjarak sekitar 4 km, dari desa Riam danau dan tidak kalah eksotis dari riam temadungan, riam Senjuring memiliki pemandangan yang sangat indah, dengan batu- batu yang besar dan aliran air yang deras serta memiliki Pulau pasir ditengah tengahnya, pulau pasir tersebut ditumbuhi pohon tiga buah pohon yang lumayan besar dan pulau tersebut seolah-olah membagi riam senjuring menjadi dua bagian. Riam senjuring tidak bisa dilewati oleh perahu motor apabila air sungai jelai sedang surut, karena batu-batu yang besar menutupi seluruh sungai jelai yang seolah-olah menyerupai bendugan, akses menuju riam tersebut lumayan sulit karena dari jalan raya kita harus memasuki hutan sekitar 500 meter, dan menuruni tebing yang curam, tetapi hal tersebut akan terbayarkan apabila kita sudah sampai di Riam tersebut, kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Kita bisa menikmati keindahan riam tersebut sambil duduk diatas batu atau juga bisa berjalan-jalan di pulau pasir yang berada ditengah tengah riam tersebut sambil merasakan angin sepoi-sepoi. Sebaiknya  anda mandi untuk lebih merasakan keindahan Riam tersebut.






Bukit lempang
      Bukit  lempang adalah sebuah bukit yang berada di desa Benatu, kecamatan Jelai Hulu, kabupaten Ketapang, Kalbar. Bukit tersebut menjadi salah Landmark dari kecamatan jelai hulu, khususnya bagi desa Benatu sendiri, bukit tersebut menjulang diantara deretan perbukitan lainya karena memang bukit tersebut merupakan bukit yang tertinggi diantara bukit bukit yang lain yaitu dengan ketinggian 845 m. Bukit tersebut berjarak sekitar 10 km, kearah barat dari desa Riam Danau, pemandangan bukit tersebut sangat indah dan eksotis karena bukit itu  berbeda dari bukit pada umumnya, bentuk bukit yang mengerucut serta membulat pada bagian atasnya, bukit tersebut sangat disakralkan oleh suku dayak yg ada disekitar bukit tersebut, karena mereka meyakini bahwa di puncak bukit tersebut ditempati oleh Mahluk Halus, selain itu dipercaya pula diatas bukit tersebut terdapat pemandian Bidadari dan juga terdapat tanaman langka yg hanya bisa ditemukan diatas bukit tersebut. Tetapi itu semua kembali lagi kepada diri kita masing-masing apakah kita mau percaya atau tidak, tetapi itulah yang diyakini oleh orang-orang disekitar bukit itu Karena sayapun belum pernah membuktikan sendiri dan hanya mendengar cerita dari para orang tua saja.      
Wallahu a’lam

                                                      Riam Danau pearl of kalimantan






AKHIR KATA

         Masih banyak lagi Hal-hal mengenai Desa Riam danau yang tidak bisa saya tuliskan semuanya karena keterbatasan waktu, informasi, serta masih banyak lagi yang lain. Saya  merasa sangat senang dan bangga bisa berbagi sedikit informasi  tentang kampung halaman saya karena meskipun tulisan saya hanya sedikit dan masih banyak kekurangan tetapi menurut saya itu cukup untuk menggambarkan bagaimana keadaan, keindahan, serta kearifan lokal yang ada di kampung halaman saya  yaitu Desa RIAM DANAU. Saya berharap tulisan ini berguna untuk semua orang yang ingin mengenal tentang Kalimantan barat, Khususnya Desa saya yaitu Desa Riam Danau, kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, yang lebih jauh lagi. Untuk itu kita sebagai generasi muda bangsa marilah selalu menjaga dan melesatarikan lingkungan tempat kita tinggal, dengan tidak merusak ekosistem  yaitu dengan cara menjaga Hutan serta tidak mencemari sungai. Serta penting pula menjaga budaya dan tradisi yang di wariskan oleh nenek moyang kita, itu semua penting agar kita tidak melupakan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan tradisi selain itu kita juga harus menghormati Budaya dan tradisi yang lain sehingga tercipta kerukunan dan keharmonisan antar masyarakat. Insya Allah dilain waktu saya akan menulis lagi hal-hal yang bermanfaat serta menulis kembali segala hal tentang Desa Riam Danau dan Juga tempat-tempat lain di kabupaten Ketapang.

Sekian dan Terima kasih

Wassalam

Ade Kurniawan
Biak Asli Riam Danau