Selasa, 25 November 2014

Pesona Riam Danau

                                                     jembatan gantung riam danau


Desa Riam Danau Memiliki sebuah jembatan gantung yang menjadi penghubung antara Desa Riam Danau kanan Dan Desa Riam Danau Kiri

Pemandangan Sungai jelai dari atas jembatan gantung, sungai jelai adalah salah satu sungai terpanjang yang ada di Kabupaten Ketapang yang menjadi tumpuan hidup masyarakat yang berada disekitar aliranya





Selain itu sungai jelai juga merupakan sumber mata pencaharian penduduk sekitar karena sungai jeali memiliki kekayaan yang berlimpah, baik itu sumber hewani seperti ikan maupun sumber mineral berharga seperti Emas

inilah bukti bahwa alam sangat bermurah hati bagi mereka yang menjaga serta memanfaatkan kekayaannya dengan sebaik-baiknya, tanpa merusak ekosistem alam tersebut. ini adalah suasana mendulang emas di aliran sungai jelai yang dilakukan pada saat aliran sungai jeali sedang surut.




jika alam terus dirawat dan dilestarikan ia akan memeberikan segala yang kita butuhkan tanpa harus merasa kekurangan karnanya. inilah bukti bahwa Allah SWT sangat bermurah hati kepada hambanya yang selalu menjaga apa yang telah dianugrahkanya


jembatan gantung ini merupakan sarana vital yang menghubungkan antar Desa Riam Danau Kanan dan Kiri 
                                                                

Bukit Lempang yang menjadi kebanggan masyarakat sekitar, karena melambangkan kekuatan dan keperkasaan alam yang merupakan ciptaan Allah SWT. bukit ini berada di desa Benatu yang berjarak sekitar 6 km dari Riam Danau.                                                           
                                                              

Suasana jalanan yang masih berupa tanah dan belum diaspal merupakan pemandangan yang lazim di desa Riam Danau. Tetapi hal tesebut tidak menjadikan Pesona Riam Danau berkurang






Riam Danau 

Demikianlah sekian Tentang Desa Riam danau yang penuh pesona, bagi kami Riam Danau adalah rumah yang sangat nyaman dan membuat siapapun betah disanan, karena selain mempunyai pemandangan yang indah, Riam danau juga memiliki penduduk yang ramah dan bersahabat bagi siapapun yang ingin berkunjung kesana. semoga suatu saat nanti desaku ini menjadi tempat yang tetap selalu ramah dan nyaman kepada siapapun yang ingin mengunjunginya, serta tetap menjadi tempat yang menyenangkan dan bersahabat bagi siapapun

Selasa, 23 September 2014

Desa Riam Danau

DESA RIAM DANAU  
 Sungai jelai merupakan ikon dari Desa Riam Danau

            Riam Danau, adalah sebuah Desa yang merupakan gabungan dari dua desa yaitu Desa Riam Danau Kanan dan Desa Kesuma Jaya  ( Riam Danau Kiri). Desa ini berada di provinsi Kalimantan barat, tepatnya berada di kecamatan Jelai hulu, kabupaten Ketapang. Desa ini berjarak sekitar 270 km dari pusat kota Ketapang, lumayan jauh juga yaa,,, tapi menurut kami sebagai anak-anak asli Riam Danau hal itu bukanlah suatu masalah yang berarti, memang jalan menuju Riam danau lumayan ekstrim dan memacu adrenalin bagaimana tidak jalan rusak dan berlobang sudah menjadi fenomena sehari-hari, ditambah lagi apabila musim hujan kondisi jalan akan semakin parah, perjalanan yang normalnya ditempuh dalam waktu 3 jam biasanya tertunda sampai 6 jam perjalanan, dari Ketapang menuju Riam Danau begitu juga sebaliknya belum lagi resiko apabila terjadi  kerusakan pada kendaraan, apabila musim panas akan banyak debu yang berterbangan tetapi waktu tempuhnya akan semakin pendek. Tetapi sekarang Alhamdulillah, pemerintah kabupaten ketapang sudah berusaha memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Kondisi jalan seperti itu menyulitkan para pengendara tidak hanya dari Riam danau saja tetapi pengendara dari tempat lain yang akan menuju Ketapang. Kabupaten Ketapang memiliki 20 Kecamatan dan sebanyak 14  dari 20 kecamatan tersebut berada di daerah perhuluan, dengan kondisi jalan yang rusak tersebut apabila tidak ada perbaikan maka akan menyulitkan para pengendara dari berbagai kecamatan itu khusunya pengendara dari kecamatan Jelai Hulu yang mana terdapat desa Riam Danau. Perjalanan  yang lumayan sulit dan melelahkan tersebut akan terbayarkan apabila sudah mendekati kecamatan Tumbang Titi pemandangan sepanjang jalan yang dilalui akan terlihat hijau dan asri karena sebagian besar di sisi kanan dan kiri jalan ditumbuhi hutan-hutan yang rimbun serta terdapat perbukitan, sehingga perjalanan yang ditempuh akan terasa menyenangkan dan tidak terasa melelahkan, apalagi kalau sudah sampai di Riam Danau rasanya sungguh terbayarkan dengan disuguhi pemandangan perbukitan yang hijau selain itu kita juga akan melihat keindahan sungai jelai yang airnya masih bersih dan jernih, ditambah lagi dengan keramahan penduduknya  akan membuat anda yang baru pertama kali mengunjungi Riam danau betah berlama lama di desa tersebut.
            Riam Danau merupakan satu-satunya desa yang berada di kecamatan Jelai Hulu, yang memiliki jumlah penganut agama Islam terbanyak. Desa ini adalah desa yang memiliki penduduk  yaitu suku melayu, yang mana merupakan penduduk asli. Agama Islam di Riam Danau adalah sekitar  99,9%  dan sisanya menganut agama Nasrani yaitu Etnis Tionghoa dan Suku Dayak yang berada di Dusun Batu Besi yang merupakan pendatang dan kemudian menetap. Desa Riam Danau berada tepian sungai jelai yaitu salah satu sungai besar yang ada di kabupaten ketapang yang bermuara di Kalimantan tengah tepatnya di Kuala jelai, kabupaten Sukamara, Kalteng. Sungai  Jelai membagi desa Riam danau menjadi dua bagian yaitu desa Riam Danau Kanan, dan desa Kesuma Jaya. Kedua desa tersebut dihubungkan oleh Jembatan gantung yang merupakan sarana vital, sebenarnya Riam danau sudah memerulakan sebuah jembatan yang lebih layak sebagai pengganti jembatan gantung tersebut karena jumlah penduduk yang terus bertambah dan juga pendatang yang terus berdatangan serta jumlah kendaraan yang terus bertambah membuat penggunaan jembatan gantung tersebut serasa tidak layak apabila digunakan untuk penyebrangan kendaraan bermotor apalagi kendaraan yang bisa melintas hanyalah kendaraan berupa sepeda motor saja itupun hanya bisa di lalui oleh dua  buah sepeda motor sekaligus
saja sedangkan untuk kendaraan seperti Mobil maupun truk tidak bisa melintas. Padahal saat ini kondisi pertumbuhan Riam Danau sangat signifikan di tambah dengan dibukanya perusahaan perkebunan sawit dan pertambangan, membuat desa Riam danau benar-benar membutuhkan jembatan penghubung yang lebih layak dari jembatan gantung tersebut. Selain itu desa-desa sekitar Riam danau baik itu yang berada di hulu sungai jelai maupun hilir sungai juga bisa menggunaan sampan dan perahu motor sebagai sarana agar bisa sampai ke Riam danau, meski kondisi jalan darat saat ini sebenarnya lebih nyaman dan cepat tetapi ada saat dimana transportasi air tersebut diperlukan, seperti misalnya pada saat sungai jelai pasang dan pada saat  itulah digunakan transportasi air seperti perahu motor untuk mengangkut barang-barang dalam skala besar, hal ini dikarenakan di Riam danau  banyak terdapat pertokoan yang menjual barang keperluan dalam jumlah yang besar dan lengkap sehingga banyak dari Desa-desa sekitar itu membeli beberapa barang dan keperluan ke Riam danau untuk dijual lagi di Desanya. Hal ini tidak bisa dilakukan apabila sungai sedang surut  karena pada saat air sungai jelai surut transportasi air seperti perahu motor sulit melintas, disebabkan di sepanjang aliran sungai terdapat riam-riam yang berbahaya bila dilalui perahu motor karena bila tidak berhati-hati dan mahir mengemudikan perahu motor tersebut maka, riam-riam itu berpotensi mengaramkan dan menghancurkan perahu tersebut, dengan batu-batunya yang besar dan juga aliran air yang sangat deras di sepanjang riam tersebut  . Secara geografis Riam danau berada di daerah lembah yaitu di tepian sungai jelai dan juga dikelilingi deretan perbukitan yang masih rimbun dengan hutan. Desa Riam Danau juga dikelilingi oleh beberapa desa yang mayoritas penduduknya adalah suku Dayak dan menganut agama Nasrani, meskipun begitu tidak pernah ada konflik yang dipicu oleh perbedaan tersebut, malah sebaliknya antara penduduk riam danau dan penduduk disekitar desa tersebut terjalin hubungan yang baik tanpa membeda bedakan, suku, ras dan agama, hal inilah yang menjadikan tidak pernah adanya konflik antar suku. Berikut desa-desa yang berada disekitar Riam danau :

·         Utara            : Desa Limpang ( Benatu)
·         Selatan         : Desa Tebing Berseri ( Tembiruhan )
·         Barat            : Desa Air Dua
·         Timur           : Desa Pangkalan Suka ( Semenjawat)


            Berdasarkan hal tersebut maka Desa riam danau dapat  disimpulkan berada di tengah dan sangat strategis sekali jika dikembangkan, karena Desa Riam Danau sudah memiliki beberapa Kriteria yang mendukung seperti adanya area Pertokoan yang sebagian besar dimiliki oleh orang-orang Etnis Tionghoa, sarana Pendidikan yaitu: satu buah TK Negeri tiga buah SD Negeri yang terletak di desa Riam danau Kanan yaitu SDN 7, Desa Kesuma Jaya yaitu SDN 6, serta SDN 30 yang berada di Dusun Batu Besi, Desa Riam Danau Kanan satu buah SMP Negeri  yang terletak  di Desa Riam Danau kanan, satu buah SMK negeri yang berada di Desa Riam Danau kiri, terdapat pula 2 buah TPA(Taman pendidikan Al-Quran) yang masing-masing berada di desa Riam danau kanan dan Kiri untuk  sarana ibadah Terdapatnya 2 buah Masjid  dan satu buah Surau, yaitu Masjid Syuhada( Riam danau kanan)  dan masjid Mujahidin ( Riam Danau kiri), terdapat pula Gereja yang Berada di Dusun Batu Besi sarana Olahraga yaitu terdapat Dua buah Lapangan Sepak bola yaitu Lapangan Uti Nurhekman dan Lapangan Ujung, satu buah lapangan Voly,  adanya 1 buah gedung serbaguna yang terdapat di Desa Kesuma Jaya serta terdapat satu buah Rumah Adat Melayu yang berada  di desa Riam Danau Kanan.


Masjid Syuhada yang terdapat di Desa Riam Danau kanan

ADAT ISTIADAT
            Karena merupakan penduduk yang mayoritas agamannya adalah Islam dan sebagian besar adalah Suku Melayu maka dapat dikatakan Riam danau memiliki tradisi dan adat istiadat yang masih kental dan syarat dengan unsur-unsur melayu yang bernuansa Islami, tradisi tersebut biasanya dilakukan terutama saat menyambut hari-hari besar Islam seperti, tahun baru hijriah, ramadhan dan Maulid Nabi, serta adat melayu juga terlihat pada acara Pernikahan, dan acara-acara tradisi lainya. Biasanya untuk Menandai awal masuknya bulan ramadhan diadakan pemukulan bedug di masjid yang dilakukan orang tua maupun para pemuda, isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW diperingati dengan Ceramah dan pembacaan kitab yang isinya menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad SAW selama isra mi’raj.
            Maulid  nabi Muhammad SAW,  biasanya dimulai pagi hari pada saat tersebut orang dari seluruh desa berkumpul di salah satu titik kampung, sambil memikul nasi Kuning, yang terbuat dari beras Ketan yang dimasak kemudian di bentuk menyerupai bintang yang semakin ke tengah semakin tinggi  tinggi nasinya sekitar 510 cm, dan dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk bintang juga, kemudian baru diletakan diatas sebuah tempat yang disebut pahar, yang menyerupai sebuah nampan bulat  besar   tetapi memiliki kaki yang mana pahar tersebut terbuat dari tembaga. Setelah nasi tersebut diletakkan kemudian ditengahnya diberi sebuah bambu untuk menancapkan sebuah hiasan yang disebut Malai yang berbetuk seperti pohon bunga tetapi terbuat dari pintalan benang dan bahan lainya yang dibentuk sangat indah, malai tersebut memiliki ketinggian sekitar 1 – 2 meter,  baru setelah itu diberi pegangangan berupa kayu yang mana pahar berisi nasi kuning tersebut di letakkan. Biasanya orang yang memikul nasi tersebut adalah laki-laki yang berjumlah 4 orang. Setelah orang-orang dari seluruh kampung berkumpul maka di dilakukanlah arak-arakan nasi tersebut menuju masjid. setelah nasi tersebut diletakkan di dalam masjid kemudian dilakukan  pembacaan doa dan Barjanji yaitu semacam puji-pujian kepada Allah SWT Sebelum nasi tersebut dimakan bersama ada tradisi yang tidak kalah serunya yaitu tradisi menghamburkan Uang receh yang biasanya di campur dengan beras kuning dan bunga Rampai serta permen, kemudian akan dihamburkan kearah orang-orang yang hadir dalam masjid tersebut untuk kemudian di perebutkan, hal ini biasanya adalah momen yang paling ditunggu tunggu dan memiliki nilai kebersamaan yang tinggi, setelah itu barulah nasi kuning tersebut dimakan berasama- sama. Perlu diingat hal tersebut bukanlah suatu tradisi yang mengandung unsur tahayul maupun syirik karena di dalam tradisi tersebut tidak ada maksud untuk menduakan ALLAH SWT, dan membesar besarkan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW  hal tersebut hanyalah semata mata bentuk kebersamaan dan silahturahmi antar penduduk yang di wujudkan dalam Maulid nabi tersebut. Setelah acara pagi hari tersebut selesai dilanjutkan acara sore harinya lagi yaitu setelah ba’da  Ashar, orang-orang dari seluruh kampung pergi ke masjid untuk  mengantarkan nasi yang lengkap dengan lauk, sayur serta kue-kue, yang dihidangkan di dalam masjid dan kemudian dimakan bersama sama. Sekali lagi hal tersebut adalah bentuk silaturahmi dan rasa kekeluargaan yang terjalin antar sesama penduduk Desa Riam Danau.

            Ada salah satu tradisi yang unik menyambut datangnya Idul fitri, setelah satu  bulan berpuasa, pada saat malam terakhir dibulan ramadhan biasanya diadakan Pawaai keliling kampong dengan menggunakan gerobak dan pengeras suara sambil melantunkan takbir yang diringi dengan pukulan beduk hal ini menandakan hari kemenangan  melawan nafsu selama satu bulan berpuasa, biasanya seluruh warga desa ikut pawai dengan berjalan kaki dan membawa obor, dan sebagian lagi menggunkan kendaraan  berupa motor yang berada di barisan belakang



            Tradisi unik lainya yaitu  mandi Safar yang dilakukan di salah satu hari dibulan safar, biasanya para penduduk mandi di sungai maupun mata air yang ada, pada saat tersebut baik anak- anak, tua maupun muda ikut mandi, selain mandi juga penduduk mengambil air yang telah dibacakan doa kepada Allah swt dengan harapan agar terhindar dari segala macam hal-hal yang negatif, dan selalu mendapatkan berkah dari Allah pada saat tersebut terasa sekali rasa kebersamaan dan juga saling berbagi antara sesama.



            Tradisi  unik lainnya yaitu doa kasah yang dilakukan pada bulan rabbi ul awal, tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh para pemuka pemuka- pemuka agama islam yang dengan membaca ayat alquran surah al Baqarah, yang dilakukan dengan berjalan dari ujung kampung  ke ujung kampuung, selama perjalanan tersebut ayat al quraan terus dibacakan dan di setiap depan rumah penduduk diletakaan air yang nantinya digunakan untuk mandi dan minum dengan harapan agar selalu mendapat lindungan dari Allah SWT,  pada saat doa kasah tersebut banyak dari penduduk juga ikut serta berjalan mengikuti prosesi doa kasah tersebut, dan biasanya ada penduduk yang menyediakan hidangan baik itu berupa makanan berat maupun makanan ringan yang dihidangkan di tengah jalan kemudian rombongan doa kasah tersebut berhenti dan pemuka agama membacakan doa, setelah itu hidangan tersebut di santap bersama sama. Setelah sampai di ujung kampung terakhir rombongan tersebut berhenti dan salah satu penduduk kemudian mengumandangkan adzan dg tujuan agar energy negatif yang ada desa tersebut pergi, sebenarnya tradisi doa kasah adalah ritual yang diadakan untuk menghilangkan energy- energy negative yang ada dalam desa tersebut dan berharap agar selalu dilindungi oleh Allah SWT.

            Itu adalah beberapa tradisi unik yang mengandung unsur- unsur relegius yang tinggi,dan tugas kita sebagai khusunya warga Riam Danau ataupun generasi penerus yang lain adalah harus terus melindungi dan melindungi tradisi tersebut agar tidak punah dan hilang selama tradisi tersebut tidak mengandung unsur-unsur yang menyimpang dari ajaran islam dan menduakan Allah SWT. Kita wajib melindungi dan melestarikan tradisi tersebut karena dalam tradisi tersebut syarat dengan pesan- pesan moral, yang mengajak kita untuk selalu menjaga hubungan, baik itu dengan sesama manusia maupun hubungan dengan Allah SWT. 

BERSAMBUNG....

segini dulu ya sahabat nanti saya lanjutkaan di DESA RIAM DANAU PART 2 :D